Senin, 29 November 2010

Nyata

Jarak, ini tentang jarak.
apa ini semua tak nyata? tidak mau ku.
Tertepis sebuah kebisuan tentang hati yang tiba-tiba berubah.
apa yang terjadi pada dirinya?

Apa mungkin aku tidak nyata untuknya?
seorang yang dikenal hanya lewat suara dan gambar.
tapi ini tulus.
tulus untuk menyayanginya.

Suatu hari ku kan kesana.
ke hadapan mu.
sampai kau mengerti
betapa besar sayang ku pada mu.


Minggu, 28 November 2010

Nasionalisme Bukan Sebuah Selogan.

"Merdeka... merdeka... merdeka... mati lo belanda sialan",
 kira-kira kaya gitu yang gw teriakin kalo gw ikut perang kemerdekaan Zaman dulu.
Jujur aja gw nulis ini terinspirasi oleh sebuah film yang gw tonton semalam, Naga Bonar Jadi 2 kalo gak salah judulnya. 
Jujur lagi, kalo menurut gw filmnya gak keren, tapi keren abis...
Rasa nasionalisme gw Tiba-tiba naik ke ujung kepala sampe-sampe mau nangis gw pas naga bonar bilang "turunkan tangan mu jendral! apa yang kau hormati di depan mu itu? apa karena mereka memakai roda empat?
turunkan tangan mu jendral... turunkan jendral..."
Kita sebagai kaum pemuda harusnya berfikir bagaimana supaya negara kita ini bisa maju? rasa nasionalisme saja tidak punya!. mau jadi apa negara kita kalau di huni orang-orang macam kita yang tidak tahu diri dan lupa akan jasa-jasa para pahlawan yang membuat indonesia merdeka.
malu lo coy sama bambu runcing. bambu runcing aja dulu bantuin pahlawan-pahlawan kita pas perang, emang si kita gak ikut perang dan gak membuat negara tercinta ini merdeka karna kita hidup di zaman kemerdekaan. tapi bukan lantas kita lupa dengan tanggung jawab merawat negri ini..
apa kata dunia??
di tahun 60an ada seorang aktivis mahasiswa UI keturunan tionghoa bernama Soe Hok Gie yang kisahnya pernah di filmkan dengan judul GIE. Biarpun di bukan asli banget indonesia alias punya darah tionghoa tapi kecintaannya dengan Indonesia sendiri lebih besar dari pada orang asli Indonesia lainnya. "karna hok gie yang "minoritas" justru menunjukan keberpihakannya terhadap penderitaan rakyat".
hok gei adalah salah satu orang yang melengserkan soekarno sebagai presiden pada waktu itu. meskipun dia sangat menentang apa yang di lalukan oleh soekarno dan ikut melengserkan soekarno tapi hok gie tetap menaruh rasa hormat dan kagmnya terhadap soekarno, itu karena gok gie  mampu memisahkan sosok soekarno sebagai pribadi dan soekarno sebagai kepala negara.
hok gie sangat membenci yang namanya KORUPTOR. menurut gw KORUPTOR itu adalah orang MUNAFIK. di zaman sekarang makin banyak koruptor, tidak hanya bapak-bapak terhormat dengan dasi dan jas hitam serta sepatu mengkilap korupsi sampai "milyaran" rupiah, bahkan anak-anak sekolah pun juga sudah mencicipi rasanya korupsi tersebut meskipun memang hanya 100-200an ribu. tapi ini memprihatinkan, ini semua karna mereka meneladani sifat busuk para koroptor di gedung mewah sana.
sebuah cerminan betapa hancurnya harga diri bangsa.
"kita, generasi kita, di tugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau, kitalah yang di jadikan generasi yang akan memakmurkan Indonesia." (soe hok gie).
Soe Hok Gie

Kamis, 25 November 2010

SOE HOK GIE


Soe Hok Gie (lahir di Djakarta17 Desember 1942 – meninggal di Gunung Semeru,16 Desember 1969 pada umur 26 tahun) adalah salah seorang aktivis Indonesia danmahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 19621969.
Soe Hok Gie menamatkan pendidikan SMA di Kolese Kanisius. Nama Soe Hok Gie adalah dialek Hokkian dari namanya Su Fu-yi dalam bahasa Mandarin (Hanzi: 蘇福義). Leluhur Soe Hok Gie sendiri adalah berasal dari provinsi HainanRepublik Rakyat Cina.
Ia adalah seorang anak muda yang berpendirian yang teguh dalam memegang prinsipnya dan rajin mendokumentasikan perjalanan hidupnya dalam buku harian. Buku hariannya kemudian diterbitkan dengan judul Catatan Seorang Demonstran(1983).
Soe Hok Gie adalah anak keempat dari lima bersaudara keluarga Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan. Dia adik kandung Arief Budiman atau Soe Hok Djin, dosenUniversitas Kristen Satya Wacana yang juga dikenal vokal dan sekarang berdomisili di Australia.
Hok Gie dikenal sebagai penulis produktif di beberapa media massa, misalnya KompasHarian KamiSinar HarapanMahasiswa Indonesia, dan Indonesia Raya. Sekitar 35 karya artikelnya (kira-kira sepertiga dari seluruh karyanya) selama rentang waktu tiga tahun Orde Baru, sudah dibukukan dan diterbitkan dengan judul Zaman Peralihan (Bentang, 1995).

Catatan Seorang Demonstran
Juga skripsi sarjana mudanya perihal Sarekat Islam Semarang, tahun 1999 diterbitkan Yayasan Bentang dengan judul Di Bawah Lentera Merah. Sebelumnya, skripsi S1-nya yang mengulas soal pemberontakan PKI di Madiun, juga sudah dibukukan dengan judul Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan (Bentang, 1997).
Sebagai bagian dari aktivitas gerakan, Soe Hok Gie juga sempat terlibat sebagai staf redaksiMahasiswa Indonesia, sebuah koran mingguan yang diterbitkan oleh mahasiswa angkatan 66 diBandung untuk mengkritik pemerintahan Orde Lama.
Hok Gie meninggal di gunung Semeru tahun 1969 tepat sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-27 akibat menghirup asap beracun di gunung tersebut. Dia meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari Lubis.
Pada tahun 2005, catatan hariannya menjadi dasar bagi film yang disutradarai Riri RizaGie, dengan Nicholas Saputra berperan sebagai Hok Gie.
sumber : wikipedia

Senin, 15 November 2010

tingkatan manajemen dan manajer dan keterampilan manajer


Tingkatan manajemen dan manajer.
Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Misal:
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
Berikut adalah skema manajemen berdasarkan tingkatanya:
Dilihart dari kegiatan yang dilakukan :
- Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi (produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll
- Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
Didalam melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer mempunyai ungsi utama atau keahlian yang berbeda yaitu:
1. Keahlian Teknik (Technical Skill) yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengaerjakan dan menghasilkan sesuatu yang teriri atas pengarahan dengan motivasi, supervisi, dan kemunikasi .
2. Keahlian Manajerial (Managerial Skill) yaitu keahlian yang terkait dengan hal penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengawasan.
Keterampilan Manajer
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer:
1. Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain.
3. Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
4. Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[5]
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Pada pengertian tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
1. ada tujuan yang hendak dicapai,
2. ada pemimpin (atasan),
3. ada yang dipimpin (bawahan),
4. ada kerja sama.
Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai kemampuan ( skills). Kemampuan ( skills) yang dimaksud terdiri dari:
1. Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.
2. Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
3. Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.
Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan. Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya pun tentu berbeda.
Adapun tingkatan kepemimpinan atau manajemen terdiri dari:
1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas)
2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah)
3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah).
Jumlah manajemen pada setiap tingkatan tergantung pada besar kecilnya suatu organisasi atau instansi. Namun demikian, biasanya Top Management jumlahnya akan lebih sedikit dari pada Middle Management, dan Middle Management lebih sedikit daripada Lower Management.
Jadi semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin banyak memerlukan keterampilan administrasi/manajemen, tetapi keterampilan operasionalnya semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang, maka keteramplian operasionalnya semakin tinggi, sedangkan keterampilan administrasinya/manajemennya makin rendah.
Dengan bahasa yang sederhana, sebetulnya ketiga jenis tingkatan manajemen tersebut bekerja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya berbeda. Manajemen Tingkat Atas lebih banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga. Manajemen Tingkat Menengah, antara kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan seimbang. Sedangkan Manajemen Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit sekali, sementara dengan fisik atau tenaga amat besar
by : google

Senin, 08 November 2010

Rasa

Sekejap biarkan ia bergema,
menghembuskan seuntai kalimat nyata.
dalam fikiran yang hanyut terbawa laksana,
dalam dinginnya malam yang menusuk ke dada.

Ada yang mengatakan kebenciannya terhadap ini,
terhadap tanah ini,
terhadap negara ini,
negara besar yang  penuh kemunafikan.

Semua harus berjalan baik, tanpa satu cacat yang membuyarkan kedamaian
tapi apa yang ku dapat dari kalian yang di sana?
kalian yang kami anggap bijak.
tak satu pun dari kami merasakan lisan indah mu.

Mungkin benar kata teman ku,
kalau negara kita adalah yang paling buruk
atau mungkin saja tidak,
karna di negara ini masih ada kita, kita yang mencintai Indonesia dengan segala kebobrokannya.

Biarkan garuda terbang,
membuktikan pada dunia tentang "siapa" indonesia.
negara besar yang yang di cintai rakyatnya,
negara besar yang mencintai rakyatnya.

Sudah saatnya kita berdiri
kita bangkit dari semua ini,
kepalkan tangan
untuk satu Indonesia.