Jumat, 03 Desember 2010

Titip Samalam Untuk Dia

Hari kian terlewati, saat mata ini membuka kelopaknya yang layu
tak ada satu pun pesan yang tertinggal.
sudah lama tak kudengar suara merdunya,
tawa bahagianya, atau pun tangisan sedihnya.


Riuh rendah nyanyian burung di hari pagi
seperti menyampaikan salam untuk ku.
tapi mungkin tidak!
mana mungkin dia mengingatku.

Kerinduan ini memang sudah tak terbendung
kian besar tiap detiknya.
aku titip salam untuk dia
lewat mu burung-burung cantik.

Dia, aku akan datang.
datang ke hadapan mu,
untuk kembali pada mu
dan untuk menjagamu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar