Kamis, 07 April 2011

Sutiyoso Janji Berantas Mafia Wasit


Mantan Gubernur DKI Jakarta dan calon Ketua umum PSSI, Sutiyoso (kiri) diterima direktur IndoPos Don Kardono saat berkunjung ke redaksi Jawa Pos / IndoPos di Graha Pena Jakarta, Rabu 6 April 2011. Foto; Agus Wahyudi / Jawa Pos
JAKARTA — Memberantas mafia wasit yang mengatur hasil pertandingan dalam kompetisi sepakbola nasional merupakan tugas Ketua Umum PSSI mendatang. Menurut Sutiyoso alias Bang Yos, salah satu kandidat Ketum PSSI, mafia wasit memang benar-benar ada.

Ia pun merasa pernah menjadi korban dari mafia wasit saat masih menangani Persija Jakarta. “Pernah waktu pertandingan Persija lawan Persebaya. Waktu itu kalau imbang saja Persija sudah menjadi juara tapi akhirnya kalah karena gol Persebaya jelang pertandingan berakhir,” paparnya dalam diskusi bersama sejumlah wartawan di redaksi Indo Pos, grup JPNN, Rabu (6/4).

Ia menduga, pengaturan hasil pertandingan ikut melibatkan pemain. “Waktu itu penyerang Persebaya menciptakan gol dengan cara sederhana dan penjaga gawang Persija yang berkulit hitam tak bisa menggagalkan gol sederhana itu,” jelasnya.

“Habis gol itu tercipta, wasit pun langsung membunyikan peluit tanda pertandingan telah berakhir,” kata Bang Yos, kesal.

Bila terpilih menjadi Ketum PSSI, ia berjanji akan memberantas keberadaan para oknum yang sering melakukan pengaturan skor. “Ngak usah khawatir, saya sikat habislah kalau merugikan sepakbola,” janjinya.

Saat itu, ia juga menyoroti soal keberadaan para pemain naturalisasi yang kini banyak diidolakan pecinta sepakbola nasional. Bang Yos kurang setuju bila timnas terlalu mengandalkan pemain naturalisasi. “Itu jalan pintas. Sepertinya kita tak punya kebanggaan, harga diri. Cuma (andalkan) bule,” nilainya.

Menurutnya, akan lebih baik bila memaksimalkan para pemain lokal. Tentu saja dengan pembinaan yang baik sehingga menghasilkan pesepakbola handal. “Kita rangsang anak-anak muda kita dengan penghasilan besar. Biar nanti ada yang berpikir ingin jadi seperti Bambang Pamungkas supaya dapat gaji 1 miliar,” katanya.

Terlalu banyaknya pemain asing dalam kompetisi lokal pun tak luput dari pengamatannya. Ia mengatakan, bila terpilih menjadi ketum, jatah 5 pemain asing dalam setiap klub akan dikurangi secara bertahap. “Mungkin idealnya 3 pemain saja di tiap klub, itupun kalau ada yang direkrut harus betul-betul bagus,” katanya.(sto/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar