Senin, 28 Maret 2011

Benarkah FIFA Tolak Peraturan Kongres PSSI

Jumat, Thierry Regenass dari FIFA sudah berkirim email soal ini ke PSSI. Benarkah?

VIVAnews - Terkait kericuhan Kongres PSSI di Hotel Premiere, Pekanbaru, Riau, Sabtu, 26 Maret 2011, beredar di kalangan wartawan email yang mengatasnamakan Thierry Regenass, Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA. Bertajuk "Draf Peraturan Pemilihan PSSI", email itu menyatakan bahwa FIFA telah menerima dua dokumen draf yang dikirimkan Komite Eksekutif PSSI.


Isinya, menyatakan bahwa FIFA "menyesalkan bahwa bertolak belakangan dengan permintaan yang berkali-kali kami [FIFA] utarakan, PSSI tidak menggunakan FIFA Standard Electoral Code sebagai basis menyusun peraturan pemilihan PSSI."


Selanjutnya, surat elektronik itu juga menyatakan, "Considering that there is no time for us to proceed to a further review before the 26 March 2011 Congress, we ask you to send us by Monday 28 March  2011 the approved version of this electoral code. FIFA will then evaluate whether it is conform to FIFA standard electoral code. (Menimbang tidak ada waktu lagi buat kami untuk melakukan penelaahan lebih lanjut sebelum Kongres 26 Maret 2011, kami minta Anda untuk mengirimkan kepada kami pada Senin, 28 Maret 2011, versi peraturan pemilihan yang telah disetujui. FIFA kemudian akan mengevaluasi apakah peraturan itu sesuai dengan FIFA Standard Electoral Code)."


Keberadaan email itu dibenarkan Ketua Komisi Olah Raga and Hukum Komite Olimpiade Indonesia, Timbul Thomas Lubis. "Peraturan pemilihan itu sudah ditolak oleh FIFA melalui surat email yang sudah diberikan kepada PSSI," kata Thomas.


Menurut Thomas, sebagaimana tertera di email Regenass, peraturan pemilihan yang dikirim pengurus pusat PSSI ke FIFA dinilai tak didasarkan pada FIFA Standard Electoral Code. Thomas menjelaskan, kabar itu ia dapatkan langsung melalui percakapan telepon antara dirinya dengan Regenass sendiri pada dua hari yang lalu, Jumat, 25 Maret 2011.


Thomas juga mengklaim kongres yang digelar 78 anggota Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN), sudah diketahui FIFA. Acuan pelaksanaan kongres, yaitu peraturan pemilihan yang dibuat KPPN, sudah diketahui oleh utusan FIFA, Frank van Hattum. "Sudah membuat draf yang sesuai dengan FIFA Standard Electoral Code dan sudah dibicarakan dengan perwakilan FIFA. Tanggapannya, fine," Thomas menjelaskan.


Benarkah demikian?


Sekjen PSSI Nugraha Besoes belum dapat diminta konfirmasinya.


Namun, soal itu langsung dibantah TB Adi dari Departemen Media PSSI. Menurut dia mustahil FIFA menyatakan tak setuju mengingat anggota Komite Asosiasi FIFA Frank van Hattum plus sekjen AFC Alex Soosay sudah datang ke Pekanbaru, sebelum kemudian kembali ke Jakarta menyusul ricuhnya kongres.


"Sejauh ini belum ada surat. Yang jelas kalau FIFA tidak setuju, mana mungkin perwakilan FIFA datang ke acara kongres? Toh, mereka datang, kan?" kata TB Adi.


Adi mengatakan Nurdin Halid bersama tiga pengurus Komite Eksekutif PSSI lain akan terbang ke Zurich untuk melaporkan ricuhnya kongres di Pekan Baru itu.


"Ketua Umum akan terbang ke Zurich untuk memberikan laporan terkait kegagalan kongres, termasuk memberikan data berupa rekaman video dan foto yang mengindikasikan adanya keterlibatan orang luar dalam kongres," katanya.

Sumber : http://bola.vivanews.com/news/read/211666-benarkah-po-pssi-ditolak-fifa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar