JAKARTA – Presiden Direktur Bontang FC, Udin Molyono tidak bisa menyembunyikan luapan emosinya setelah undangan untuk mengikuti Kongres Komite Pemilihan dan Komite Banding belum diterimanya hingga kini
Kepada wartawan, Udin mengaku kesal dengan sikap PSSI. “Jujur saja, ini awal kebobrokan PSSI. Karena tidak ada pemberitahuan. Padahal, kantor sekretariat Bontang FC itu rumah saya. Masalahnya, Kongres ini bukan main-main lagi. Seharusnya masalah adminstrasi sudah selesai,” kata Udin menahan emosi.
Ia menilai, ada permainan dalam Kongres nanti yang melibatkan Sekretaris Jendral PSSI, Nugraha Besoes dan Ketua incumbent PSSI, Nurdin Halin “Jelas ada kepentingan. Nugraha Besoes ada kepentingan untuk memasukkan Nurdin Halid lagi (sebagai Ketua Umum PSSI). Ini bukan indikasi lagi, tapi memang sasarannya ke sana,” jelas Udin dalam keterangan persnya.
“Biang dari masalah ini adalah Nugraha Besoes. Nurdin Halid berada di belakang layar. Saya meminta kepada masyararaka agar tidak lagi mendukung Nurdin,” tegas Udin yang mengusung dua nama calon pimpinan PSSI, George Toisutta dan Arifin Panigoro dalam Kongres PSSI, 29 April mendatang.
Di lain pihak, Eddie Elison yang turut hadir dalam jumpa pers dengan KPPN memberi solusi agar Kongres PSSI sebaikanya ditunda menyusul kisruh yang tidak ujung pangkalnya. Pengamat sepakbola itu juga tidak keberatan bila nantinya PSSI dibekukan oleh FIFA melihat banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh PSSI.
“Kongres sebaiknya ditunda saja, karena di dalamnya terdapat banyak pelanggaran. salah satunya melanggar electoral code FIFA. Untuk calon anggota pemilihan minimal harus didukung lima suara. Padahal sebenarnya, anggota pemilihan satu orang saja sebenarnya bisa” jelas Elison kepada wartawan. “Saya kira, PSSI perlu dibekukan saja. Pembekuannya paling hanya enam bulan. Dan ini pernah terjadi di Australia dan China,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar